Tahu Venus? Ya, salah satu planet terluar setelah Mentarius,
eh Merkurius. Venus juga terkenal dengan keindahan penampakannya yang mirip
bintang saat matahari terbenam dan menjelang fajar tiba. Lha, kenapa malah mirip bintang? Jika dilihat
secara kasat mata, kita hampir tak bisa membedakan yang mana bintang yang mana
Venus. Cahaya yang diterima Venuslah yang membuatnya mirip bintang. Namun, jika
diteliti kembali cahaya yang dipancarkan Venus berwarna kuning keemasan. Meski
begitu, planet ini sering orang sebut Bintang Senja atau Bintang Fajar. Ada
juga yang menamainya Bintang Kejora, karena ia adalah planet mirip bintang
paling terang dan paling dekat dengan Bumi. Sudah
ya teorinya, saya bukan astronot.
Mau lihat Venus? Noh, yang palng terang
Mau lihat Venus? Noh, yang palng terang
![]() |
Venus secara kasat mata |
![]() |
Dilihat dari teleskopnya astronot mungkin |
Daan, salah satu pengagum elemen angkasa ini adalah saya. Menurut
saya pribadi Venus adalah planet yang rendah hati. Ia menampakkan dirinya
ketika tak banyak orang yang bisa menikmati keindahannya. Dengan kerendahan
hatinya, Venus menjadi planet yang “mahal”. Hanya penikmat senja dan orang yang
rajin bangun pagilah yang mampu melihatnya. Eahahaha, kasihan diriku. Terus
nih, kata orang, sifat rendah hati adalah sifat yang mahal, jarang dijumpai
disekitar kita. Mengingat saat ini kebaikan human
hanya sekedar modus. Hubungannya? Common,
Venus benda mati men..=D, beda ya sama manusia.
Lanjut mengenai saya sendiri, Mentarius. Sebenarnya tidak
ada –us nya sih. Cuma, berhubung planet terdekat dari Venus adalah Merkurius
dan nama saya bisa dimirip-miripkan karena juga berawalan M. Jadilah Mentarius.
Hahahah. Nah dengan alasan ini dapat kita simpulkan bahwa diriku yang terdekat
dengan Venus pastilah dekat juga dari segi sifat, sama-sama rendah hati. (Oiya
pede itu penting!)
Pindah topik! Lanjut ngoceh tentang sejak kapan saya suka
Venus. Sekitar empat tahun yang lalu, pas masih SMP, saya pernah membaca novel
teenlit yang cuetar membahana beud. Judulnya, Venus My Idol. Tokoh utamanya
bernama Gara. Pengarangnya Mbak Nurul menggambarkan sosok Gara ini sebagai
sosok jenius namun berantakan yang akhirnya menjadi dokter. Karena teenlit ini
seperti kebanyakan remaja “jenius” lainnya seperti saya sempat bercita-bercita
menjadi dokter.
Comments
Post a Comment